Selasa, 14 Juli 2015

Menentukan Titik Kesalahan pada Kabel Tanah



MENENTUKAN LETAK GANGGUAN KABEL TANAH DENGAN SISTEM JEMBATAN WHEATSTONE
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA      :   FERI KURNIAWAN
KELAS     :   EL-2C
NIM          :   1405032005


 






Politeknik negeri medan
jurusan teknik elektro
prodi teknik listrik
ta 2014/2015






DaFTAR ISI:

DAFTAR ISI………………………………………..……………………..2
KATA PENGANTAR……………………………………….....……….…3
BAB I : PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG……………………....……………..….4
BAB II  : PEMBAHASAN
A.   LANDASAN TEORI……..……………………………..….....5
B.   JENIS-JENIS GANGGUAN KABEL TANAH…..…......…..6
C.   PENYEBAB KERUSAKAN KABEL TANAH…...………...7
D.   MENENTUKAN LETAK GANGGUAN KABEL TANAH..8
BAB III  : PENUTUP
A.   KESIMPULAN...……………………………………...…….. 10
B.   SARAN…………………………………………..……………10
BAB IV : DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..11











KATA PENGANTAR

         Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-NYA saya dapat menyelesaikan Tugas makalah tentang “MENENTUKAN LETAK GANGGUAN KABEL TANAH DENGAN SISTEM JEMBATAN WHEATSTONE” meskipun banyak kekurangan didalamnya.
            Saya berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan tentang bagaimana cara menentukan titik lokasi adanya gangguan kabel tanah.Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak  kekurangan.Oleh sebab itu,saya berharap adanya kritik,saran dan usulan demi perbaikan makalah yang akan saya buat pada  masa yang akan datang,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
          Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya,sebagaimana makalah ini dapat berguna bagi saya pribadi ataupun orang yang membacanya.Sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.



                                                                                                         Medan,12 juli 2015
Penyusun

(Feri Kurniawan)



BAB  I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

        Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter Christie pada 1833 dan meningkat kemudian dipopulerkan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun 1843. Ini digunakan untuk mengukur suatu yang tidak diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan dua kali dari rangkaian jembatan, satu kaki yang mencakup komponen diketahui kerjanya mirip dengan aslinya potensiometer. Jembatan Wheatstone adalah suatu alat pengukur, alat ini dipergunakan untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relatif kecil sekali umpamanya saja suatu kebocoran dari kabel tanah/ kartsluiting dan sebagainya. Jembatan Wheatstone adalah alat yang paling umum digunakan untuk pengukuran tahanan yang teliti dalam daerah 1 sampai 100.000 Ω. Jembatan Wheatstone terdiri dari tahanan R1, R2, R3, dimana tahanan tersebut merupakan tahanan yang diketahui nilainya dengan teliti dan dapat diatur.
          Prinsip dasar dari jembatan wheatstone adalah keseimbangan. Sifat umum dari arus listrik adalah arus akan mengalir menuju polaritas yang lebih rendah. Jika terdapat persamaan polaritas antara kedua titik maka arus tidak akan mengalir dari kedua titik tersebut.







BAB II
PEMBAHASAN

A.LANDASAN TEORI.
Rangkaian jembatan secara luas telah digunakan dalam beberapa pengukuran niai suatu komponen seperti: resistansi, induktansi, dan kapasitansi serta parameter-parameter rangkaian lainnya yang diperoleh langsung dari nilai komponnya seperti frekuensi, sudut fasa, dan temperatur.
Namun jembatan wheatstone  adalah rangkaian yang pada dasarnya terdiri atas empat buah resistor ( lihat gambar 1 ).




              Gambar 1
Jembatan dalam keadaan setimbang berlaku persamaan :
  R1 . Rx = R2  R3
Karena nilai Rx belum diketahui maka untuk mencari nilai Rx adalah ;

Rx = (R2 . R3) / R1



B.JENIS-JENIS GANGGUAN KABEL TANAH
Gangguan pada kabel bawah tanah dapat disebabkan oleh kerusakan pada konduktor, bahan isolasi atau kadang-kadang terjadi dua-duanya. Akibatnya dapat terjadi kondisi sebagai berikut :
1.        Gangguan konduktor putus (hubungan terbuka)
2.        Gangguan Seri, yaitu adanya tahanan gangguan yang terhubung seri.
3.        Gangguan antar fasa.
4.        Gangguan fasa ke tanah.

          Keempat kondisi tersebut dapat digambarkan seperti pada gambar 2 ;
  
 

Gambar 2.Kondisi Gangguan Kabel
A adalah fasa yang sehat, B hubung terbuka, C hubung tanah, D mendapat gangguan serie, E dan F hubungan singkat, selain itu F juga putus hubung tanah. G menyatakan selubung logam (timah) atau tanah. Kondisi seperti di atas dapat diketahui dengan pengukuran-pengukuran yang dilakukan dari salah satu atau lebih terminalnya.
          Gangguan seri, termasuk konduktor putus, jarang terjadi pada kabel tanah. Yang lebih sering terjadi adalah gangguan antar fasa dan hubung tanah. Kedua jenis gangguan ini diklasifikasikan sebagai gangguan shunt yang akan dipakai sebagai ukuran dalam menilai setiap penyimpangan kabel dari kondisi normalnya.
Setiap gangguan shunt dapat direpresentasikan dengan rangkaian ekivalen seperti pada gambar.3 berikut ini.
 
Gambar 3 .Rangakaian Ekivalen Gangguan Shunt

Tahanan R dan gangguan pentanahan(G) masing-masing merepresentasikan tahanan gangguan dan kekuatan breakdownnya. Harga R berkisar antara 0 sampai beberapa mega ohm dan kekuatan breakdownnya dapat berharga dari 0 sampai ribuan volt. 

C.PENYEBAB KERUSAKAN KABEL TANAH
Gangguan dapat terjadi karena kerusakan mekanis akibat pekerjaan-pekerjaan (penggalian) di dekat lintasan kabel. Hal ini dapat segera menimbulkan gangguan, tetapi jika kerusakannya sedikit gangguan dapat terjadi beberapa bulan kemudian. Masuknya kelembaban ke dalam kabel adalah alasan utama untuk gangguan jenis ini. Alasan-alasan lain yang menjadi rusaknya kabel dapat diringkas sebagai berikut:
1.     Korosi selubung kabel, hal ini juga menyebabkan masuknya kelembaban ke dalam kabel.
2.     Penggerakan tanah, menyebabkan putusnya kabel.
3.     Kerusakan akibat getaran, hal ini dapat mematahkan mantel timah.
4.     Pekerjaan yang tidak baik, seperti belokan yang terlalu tajam, tetapi terutama pada pengerjaan sambungan dan terminasi/mof.
5.     Dan lain-lain.

D.MENENTUKAN LETAK GANGGUAN KABEL TANAH

Dasar rangkaian jembatan wheatstone
 
Gambar 4

      Untuk menentukan berapa jarak ataupun letak gangguan kabel tanah digunakan konsep seperti gambar diatas yang sudah dirancang atau dimodifikasi seperti yang terlihat pada gambar 5.

Gambar 5.letak gangguan pada kabel

LANGKAH KERJA:

1.     Mula-mula kita ganti resistor R2 dan R4 (gambar 4) dengan kabel tanah yang akan kita cari jarak kesalahannya (gambar 5) dalam hal ini kabel line 1 sebagai pengganti resistor R2 dan kabel line 2 sebagai pengganti R4.
2.     Resistansi akan sama,karena resistansi sebanding dengan panjangnya.
3.     Hubungkan kawat yang bagus (line 1) dengan kawat yang mengalami kesalahan (kawat line 2).
4.     Setelah dihubungkan,akan terlihat bahwa R1 (gambar 4) digantikan oleh L+(L-X).
dan R4 ( gambar 4) digantikan oleh X.
       Ketelitian akan lebih tinggi dapat dicapai jika pengujian ini kemudian diulang pada ujung yang satu lagi pada kabel tersebut dan kedudukan rata-rata X dapat diambil sebagai titik dari kesalahan tersebut.
       Persamaan dari gambar 5 adalah sebagai berikut ;



Resistor variable R1 dan R2 biasanya disertakan dalam alat jembatan tunggal dan resistansinya disetel untuk memperoleh pembacaan nol.











BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
          Prinsip dasar dari jembatan wheatstone adalah keseimbangan. Sifat umum dari arus listrik adalah arus akan mengalir menuju polaritas yang lebih rendah. Jika terdapat persamaan polaritas antara kedua titik maka arus tidak akan mengalir dari kedua titik tersebut.Jembatan wheatstone juga bisa dimanfaatkan sebagai detector atau alat yang bias mencari letak suatu kesalahan dalam hal ini gangguan kabel bawah tanah secara efisien dan mudah.Pada saat pengujian hendaknya diulang agar ketelitian hasil pengukuran lebih baik lagi.

B.SARAN
          Apabila hendak melakukan pengujian untuk mencari titik kesalahan kabel,dianjurkan untuk mengulangnya dengan kabel yang lainnya,sebab hasil yang baik merupakan hasil yang memiliki ketelitian yang lebih tinggi dengan cara mengulangnya















BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Dedi. 2012. “jembatan wheatstone” http://dedy4brother.blogspot.com/2012/05/je
mbatan-wheatstone.html diakses pada 12 juli 2015
Pramono, Hadi. 2014. Panduan Praktikum Semester 2. Cirebon: Pusat
Labolatorium IAIN
Suroso,Yonanthan Andrianto. “Laporan Praktikum Disika Dasar II Jembatan
Wheatstone.” http://www.scribd.com/doc/145342454/Laporan-Praktikum-
Fisika-Dasar-II-JEMBATAN-WHEATSTONE diakses pada 12 juli 2015
Abduh,syamsir.2013. “Gangguan pada kabel bawah tanah.”             
          diakses pada 12 juli 2015



Tidak ada komentar:

Posting Komentar